Senin, 14 November 2016


Bertemu Kawan Lama

Setelah bertahun-tahun tidak berjumpa, Lae Togar dan
John Koplo bertemu disuatu tempat dan mereka saling
bercerita tentang kehidupan mereka masing-masing.
Akhirnya Lae Togar mengundang John koplo untuk
datang ke apartemen barunya.
“Saya punya istri dan tiga anak. Main-main lah ke apartemen kami?” Undang Lae Togar.
“Baiklah, nanti kalau sempat aku kesana. Di mana alamatnya?”
“Ini alamatnya. Begitu kau sampai, tendang aja pintu depan
agar terbuka, lalu ke lift dan tekan tombol dengan siku kiri
kamu, lalu masuk! Ketika sampai di lantai enam, lewati lorong sampai kamu melihat namaku di pintu. Lalu tekan bel pintu dengan siku kananmu, dan aku akan segera membukakan pintu.”
“Baik. Tapi kenapa aku harus menendang pintu dan menekan
tombol dengan siku?”
“Soalnya kau kan datang tidak dengan tangan kosong?”

Pengebut di Jalan Tol

Lae Togar yang seorang petugas Polantas, diberi tugas
untuk menilang pengendara yang mengebut di jalan Tol.
Lae Togar pun segera parkir di tepi jalan tol dan
menggunakan radar kecepatannya untuk mendeteksi
mobil yang mengebut. Namun setelah 6 jam disitu barulah
ada sebuah mobil yang melaju melebihi batas kecepatan.
Lae Togar lantas dengan semangat menyalakan lampu dan
sirene dan menghentikan mobil yang mengebut itu.
Lae Togar mendekati jendela sopir mobil itu, ia mengatakan,
“Saya sudah menunggu anda sepanjang hari ini.”
Dan sopir itu menjawab, “Saya tau pak, makanya saya
berusaha sampai di sini secepat yang saya bisa.”









Berteriak dari Toilet

Lae Togar yang sedang berada di toilet tiba-tiba
berteriak kepada Tiur, istrinya.
Lae Togar : “Sayang, Sayang, kau dengar aku!?”
Tiur pun langsung menjawab dengan panik,
“kenapa sayang? Air nya mati?
Lae Togar : “Bukan sayang coba kau ke kamar.”
Tiur : “Kenapa? Kau lupa membawa handuk?”
Lae Togar : “Tidak, tolong periksa modem di
laptopku, sambungan wifinya tiba-tiba putus nih.”
Tiur : “….?!@#$%^&*??”















Dilarang Merokok

Sepulang dari kantor, Lae Togar mampir ke suatu mall
buat beli obat di counter apotik kecil yang ada di situ.
Setelah memberikan resepnya, Lae Togar beli rokok ke
counter di sebelahnya kemudian duduk santai nunggu
panggilan untuk pengambilan obatnya.
Untuk mengisi waktu, rokok yang baru iya beli langsung
iya hidupin sebatang. Namun baru aja tiga isapan, iya
langsung di tegur Satpam bernama John Koplo.
“Maaf Pak, rokoknya tolong dimatikan. Di ruangan ber-AC
ini dilarang merokok”, tegur John Koplo.
Dengan sok merasa lebih pinter Lae Togar coba untuk
membela diri, padahal maksud sebenarnya untuk menutupi
malu karena ditegur Satpam. “Kok aneh sekali peraturan di sini, saya kan beli rokoknya
juga di sini. di counter sebelah itu. Kalau gitu di sini jangan
jualan rokok lah!”, kata Lae Togar kesel tapi penuh percaya diri.
Tapi rupanya John Koplo nggak gentar kena gertak, dengan santai
dia jawab, “Yaelah Pak, asal anda tahu aja ya. Di apotik ini juga
jual kondom, tapi nggak ada tuh yang ngotot pengen pakai disini!!”
Lae Togar : “….?!@#$%^&&???”







Putri Katak

Saat melintasi persawahan, Lae Togar merdengar
suara panggilan. Ternyata suara itu berasal dari
seekor katak. “Hai tunggu,” kata si katak, “Aku
sebenarnya putri cantik yang sedang dikutuk.
Tapi kalau kamu menciumku, aku bisa jadi putri lagi.
Ciumlah aku!” Dengan hati-hati Lae Togar memungut
si katak, lalu memasukkannya ke saku jaketnya. Si katak
berteriak, “Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi putri,
aku mau jadi pacarmu semalaman.”
Lae Togar cuma tersenyum kecil. “Oke, nggak cuma satu
malam. Seminggu penuh pun boleh!!!” teriak si katak.
Namun Lae Togar hanya senyum lebar dan mengeluarkan
katak dari saku, mengelus-elusnya, kemudian memasukkan
kembali ke saku. Si katak berteriak putus asa, “Baiklah…
baiklah, aku mau jadi istri kamu. Tapi tolong cium aku.
Nanti aku jadi putri yang cantik sekali, yang akan
mendampingimu selamanya.”
Akhirnya Lae Togar buka suara juga. “Hey, kerjaanku
serabutan. Penghasilanku pas-pasan. Aku nggak punya
modal buat pacaran dan tak sanggup membiayai seorang istri.
Lebih enak punya katak yang bisa bicara.”








Tambah satu anak Sebelum Cerai

Lae Togar dan Tiur mendatangi pengadilan
untuk mengurus perceraian.
“Saya ingin pisah dari laki-laki tak berguna ini
Pak,” kata Tiur emosional.
“Saya pun tidak bisa hidup dengan wanita matre
seperti dia Pak Hakim,” balas Lae Togar.
“Kalian sudah punya berapa anak?” tanya hakim.
“Tiga orang pak hakim” jawab Lae Togar.
“Tunggulah setahun lagi,” kata sang hakim.
“Tambahlah satu anak lagi, supaya kalian masing-masing mendapat dua anak.”
“Tapi bagaimana kalau nanti dapat anak kembar? Bisa-bisa perceraian kami tertunda lagi.” kata Lae Togar.
“Apa? kembar?” Tiur mencibir. “Kalau saya hanya mengandalkan dia, belum tentu kami bisa punya tiga anak seperti sekarang Pak Hakim.”
Lae Togar : “…..?!@#$%^&&???”





Istri Selingkuh

Lae Togar pulang pagi dari kerjanya dan mendengar bunyi aneh dari kamarnya. Ia lari ke kamar dan menemukan Tiur, istrinya telanjang
di kasur, berkeringat dan terengah-engah.
“Ada apa?” tanya Lae Togar. “Aku terkena serangan 
jantung,” teriak Tiur.
Ia lari mencari hp untuk menelepon dokter.
Persis ketika ia mulai memencet nomor, anaknya
yang berumur 4 tahun datang dan berkata, “Pak! Pak!
Wak John Koplo bersembunyi di lemari dan dia
nggak pake baju.”
Lae Togar membanting HP nya dan berlari ke lemari
melewati isrinya yang berteriak-teriak, dan membuka
pintu lemari. Dan disana memang benar, John Koplo
bersembunyi, telanjang bulat dan ketakutan disudut lemari.
“Tak ada otak kau ya!” teriak Lae Togar.
“Istriku kena serangan jantung, kau malah datang
telanjang nakut-nakutin anak kecil!”
 






Sama-Sama Budeg

Dua orang pemuda yang sama-sama budeg bertemu
di depan gang dan berbincang-bincang.
Mereka adalah Lae Togar dan John Koplo.
Lae Togar : “Pagi-pagi begini kok udah keluar?
mau ke pajak John?”
John Koplo : “ah gak kok, ini mau ke pajak”
Lae Togar : “ooh, Kupikir tadi kau mau ke pajak.”
John Koplo : “Kalo gitu kau ikut aku aja.”
Lae Togar : “Ke mana?”
John Koplo : “Ya ke pajak dong”
Lae Togar : “nggak ah, aku gak bisa.”
John Koplo : “Kenapa?”
Lae Togar : “Soalnya aku di suruh mamakku ke pajak”
John Koplo : “ooow, padahal kalo kamu ke pajak juga kan kita bisa sama-sama.”
Lae Togar : “Iya ya, kalau gitu kapan-kapan aja lah. Aku ke pajak dulu ya. ”




 

Mengeja untuk Sarjana

Setelah lulus menjadi sarjana, Lae Togar mendatangi
praktek Dokter Tiur, untuk memeriksakan kondisi
matanya yang semakin parah.
Tiur lalu mulai memeriksa keadaan mata Lae Togar.
Tiur : “Sekarang coba kamu baca huruf yang ada
di ujung sana.”
Lae Togar : “Huruf alfabet itu Dok?”
Tiur : "Iya betul, coba kamu eja satu per satu."
Lae Togar: “Maaf Dok, saya ini sarjana S1! Masak disuruh mengeja huruf kek gitu? Dokter minghina saya ya?”
Tiur : “..&&^^#$@!@!@#$^^..”

 


 

 

 

Ayam, Kambing dan Lembu di Rumah Makan

 Merasa lapar di tengah perjalanan,
Lae Togar langsung singgah ke rumah makan
milik Tiur. Setelah memarkirkan keretanya,
Lae Togar masuk dan langsung menghampiri Tiur.
Lae Togar : “Ayam ada?”
Tiur : “Ada bang.”
Lae Togar : “Kambing ada?”
Tiur : “Tentu ada.”
Lae Togar : “Kalau lembu ada juga?”
Tiur : “Kalau itu pasti ada?”
Lae Togar : “kalau gitu suruh semuanya keluar dulu. Soalnya aku mau makan.”
Tiur : “…..?!@#$%^&*?????”












 

 

 

Dapat Warisan Tetapi Sedih

Hari itu Lae Togar tampak murung. Wajahnya
seperti diselimuti mendung, padahal hari itu cerah.
John Koplo, rekan sekantornya lantas mencoba menghibur.
John Koplo : “Kenapa sedih Gar? kok kayaknya ada
masalah yang berat sekali?”
Lae Togar : “Begini John, empat bulan yang lalu Om ku
meninggal dunia, dan aku dapat warisan 100 juta rupiah
darinya.”
John Koplo : “Lha, itu bagus lah namanya!”
Lae Togar : “Denger dulu ceritanya. Nah, tiga bulan yang
lalu salah seorang sepupuku meninggal karena tabrakan.
Gua dapet warisan motor Harley-nya.”
John Koplo : “Bagus kali nasibmu??!”
Lae Togar : “Terus, dua bulan lalu kakekku meninggal dunia, aku dapat warisan 500 juta rupiah dan sebuah rumah di komplek.”
John Koplo : “Itu namanya anugrah di balik musibah!! Seharusnya kau tidak boleh bersedih. Ayo kau harus bersyukur.”
Lae Togar : “Payah John, soalnya bulan semalam belum ada lagi yang meninggal!”
John Koplo : “…..






 

 

Bukan Tokoh Sejarah

John Koplo adalah dosen yang mengajarkan sejarah.
Hari itu ketika pulang mengajar iya menghampiri
Lae Togar yang saat itu sedang nongkrong di warkop.
“Kamu tau gak siapa itu Napoleon?” Tanya John Koplo.
“Enggak, siapa dia itu?” Lae Togar balik bertanya.
“Wah sayang sekali, kamu nggak tau sejarah. Padahal
Napoleon itu tokoh penting dalam sejarah.”
kata John Koplo yang kemudian menjelaskannya dengan bangga.
Esoknya John Koplo kembali bertanya pada Lae Togar, “Kamu tahu nggak siapa itu Jenghis Khan?”.
Dan Lae Togar kembali menjawab “Enggak” dengan nada kesal, karena dia memang tidak suka sejarah.
Esoknya lagi sebelum John Koplo memberi pertanyaan baru lagi, Lae Togar langsung memberi pertanyaan lebih dahulu, “John, kamu tahu nggak siapa itu Odon?”.
John Koplo mengkerut, karna sepengetahuannya enggak ada seorang yang bernama besar seperti itu.
“Ah! memang siapa dia? Orang yang tidak berprestasi mengukir sejarah tidak penting untuk diketahui.” ucap John Koplo .
“Wah, sayang sekali! Odon itu orang yang setiap hari datang bermesraan dengan istrimu
sewaktu kamu sedang mengajar!!”, Jawab Lae Togar.








Arti Lampu Merah

Lae Togar mengendarai mobilnya dengan kecepatan
180 km/jam melintasi jalan raya di tengah kota.
Ketika melihat di depannya ada perempatan dan lampu
trafic light menunjukkan warna kuning, ia pun menambah
gasnya. Pada waktu lampu merah menyala, ia terus melaju
tanpa berhenti. Akibatnya, petugas polisi yang berada di
seberang langsung menyetopnya.
“Selamat siang!” tanya polisi.
“Selamat siang, Pak!” jawab Lae Togar.
 “Mengapa anda tidak berhenti ketika lampu merah
tadi menyala?” tanya sang polisi.
“Anda tidak tahu, apa artinya merah?” tanyanya.
“Merah artinya berani, Pak!!” jawab Lae Togar.
Polisi : “….?!@#$%^&????”











Berenang Tanpa Izin

Setelah pensiun dari kerjaannya, Lae Togar membeli
tanah yang luas. Di tanah itu dia membuat sebuah kebun
dan kolam yang cukup luas. Lengkap dengan meja kursi,
ayunan dan permainan lain.
Kolam dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk indah
dan cocok untuk berenang. Suatu hari Lae Togar ingin
melihat-lihat kolamnya yang sudah lama tidak dikunjungi.
Ia juga membawa ember besar untuk memetik buah-buahan
di kebunnya. Tapi ketika tiba dekat di kolam, ia mendengar
suara tawa dan jeritan beberapa perempuan. Begitu dekat,
ia melihat beberapa gadis cantik dan seksi sedang berenang
tanpa busana di kolamnya.
Lalu Lae Togar mendekat sambil “ehem ehem” supaya
kehadirannya diketahui mereka. Gadis-gadis itu kaget lalu
merendam dalam-dalam di air sambil berteriak,
“Kami tak akan keluar sebelum Anda pergi”.
Lalu Lae Togar menjawab, “Waaah, aku ke sini bukan mau
nonton kalian berenang telanjang atau menyuruh kalian
keluar dari kolam. Aku ke sini mau ngasih makan buaya
peliharaanku.”









Marah Karena Jam Rusak

Lae Togar mendatangi toko jam dengan emosi.
Ia memukulkan tangannya ke etalase, mengeluarkan
jam tangan dari sakunya dan memperlihatkan tepat
di depan hidung Tiur, pemilik toko.
“Anda bilang jam ini akan tetap hidup seumur hidup saya? Nyatanya sekarang jam ini mati!” teriaknya.
“Ya memang,” Tiur mengakui.
“Tapi anda kelihatan sakit dan sekarat pada waktu membelinya kemarin.

 

 

 

 

 

 

Istri Selingkuh

Lae Togar dan dua orang temannya sedang
menceritakan perselingkuhan istrinya masing-masing.
Teman 1 : “Gila…kurasa istriku selingkuh sama tukang
ledeng. Kemarin pas pulang kantor, aku temukan sisa
pipa dan tang di kolong tempat tidurku.”
Teman 2 :”Kayaknya istriku juga. Dia sepertinya
selingkuh sama orang PLN. Soalnya aku menemukan ada
kabel dan obeng yang bukan punyaku di kolong tempat tidur!”
Lae Togar terlihat makin stress. “Tau gak, kayaknya istriku selingkuh sama kuda!”
“Ah yang bener?!” kata kedua temannya gak percaya
“Benar, kemarin waktu aku pulang kerja, aku liat ada joki dikolong tempat tidurku! ”

 

 

 

 

 

Untung Ada Tangga

Lae Togar sedang memanjat pohon untuk memanen buah
mangga di halaman rumahnya. Ketika dirasa cukup banyak
buah yang sudah dipetiknya, dia pun hendak turun dari pohon.
Namun ketika sadar bahwa pohon yang dipanjatnya terlalu tinggi,
ia pun jadi takut untuk turun. Beberapa saat dia berpikir,
bagaimana caranya turun dari pohon yang tinggi itu.
Tiba-tiba dia melihat ada sebuah tangga yang tersandar di
tembok rumahnya yang letaknya cukup jauh.
Kemudian dia mendapatkan ide cemerlang.
Akhirnya dia turun dari pohon dan mengambil tangga itu,
kemudian dia memanjat pohon itu lagi.
Setelah sampai di atas, dia tersenyum lega dan bergumam,
“Hmmm… untung ada tangga, jadi aku bisa turun dengan selamat”.









Dokter Menyamar

Karena terlalu lama menganggur, Lae togar memutuskan
untuk membuka klinik pengobatan. Di depan klinik dia
memasang papan bertuliskan, “Biaya pengobatan
Rp. 1 juta, Jika tidak sembuh uang kembali 2 juta.”
Tiur yang seorang dokter sungguhan merasa tersaingi.
Ia lantas mencari kesempatan untuk mendapatkan
Rp 2 juta dan pergi ke klinik Lae Togar.
Tiur : “Dok, Saya telah kehilangan indera perasa
di mulut saya.”
Lae togar : “Perawat, bawa obat-obatan dari kotak 22
dan taruh 3 tetes di mulut pasien.”
Sang perawat pun melakukannya dan Tiur berteriak.
Tiur : “Ini kan bensin??”
Lae togar : “Selamat! Indera perasa anda sudah pulih.
Biayanya Rp 1 juta.”
Karena masih kesal dua hari kemudian Tiur kembali lagi.
Tiur : “Saya telah kehilangan daya ingat saya,
saya tidak ingat apa-apa.”
Lae togar : “Perawat, tolong bawa obat dari kotak 22 dan taruh 3 tetes di mulut pasien.”
Tiur : “Tapi itu kan bensin?!”
Lae togar : “Selamat! Ingatan anda telah kembali. Biayanya Rp 1 juta.”
Tiur makin kesal dan kembali setelah beberapa hari kemudian dengan berjalan seolah-olah buta.
Tiur : “Penglihatan saya menjadi sangat lemah Dok.”
Lae togar : “Yah, kalau itu saya tidak bisa mengobati. Silakan ambil uang Rp 2 juta ini.”
Tiur : “Tapi ini kan Rp. 1 juta?!!”
Lae togar : “Selamat! Penglihatan anda telah kembali dan itu biayanya Rp 1 juta!”
Tiur : “……?!@#$%^^&????”

 

 

 

 

Lalat di Kolam Renang

Tiur mengeluh karena hotel tempat iya menginap tidak
memuaskan. Pagi itu saat iya ke kolam renang hotel tersebut
ia melihat lalat mengapung di atas air. Lalu dia langsung
pergi ke resepsionis dan memanggil salah satu pegawai.
Kebetulan pegawai yang hadir saat itu adalah Lae Togar.
Tiur : “Anda seharusnya membersihkan kolam renang.
Masa ada lalat mengapung di atas air!”
Lae Togar: “Lalat yang anda lihat tadi sudah mati?”
Tiur : “Belum. Kenapa anda menanyakan hal bodoh seperti itu?”
Lae Togar: “Kalau begitu itu salah Anda!”
Tiur : “Kok, saya yang salah!?”
Lae Togar : “Kenapa Anda tidak memberi nafas buatan?”
Tiur : “????”












Celana Bolong Kena Seterika

Lae Togar baru pulang dari kantor dan mendapati Tiur,
istrinya sedang menangis terisak-isak.
“Aku merasa bersalah,” kata sang istri. “Tadi aku sedang
menyetrika celana kesayanganmu dan karena lalai bagian
belakangnya bolong kena panas setrikaan,” kata Tiur
sambil menyeka air matanya.
“Nggak masalah sayang,” hibur Lae Togar.
“Kamu nggak ingat kalau aku kemarin baru
beli celana yang sama persis dengan celana itu?”
“Ya ya, aku ingat,” kata Tiur sambil kembali menghapus air matanya.
“Nah, aku kan bisa menggunting celana itu sebagian dan menambalkannya ke bagian celana yang bolong kena setrika itu, jangan kwatir,” ungkap Lae Togar ringan.
Tiur : “……?!@#$%%^&????”









Pemukulan di Warkop

Saat itu Lae Togar sedang santai duduk di warkop,
tiba-tiba John koplo datang dan…
“Brug!!” John Koplo memukul Lae Togar hingga
terjatuh ke lantai. John Koplo mengatakan,
“Itu adalah pukulan karate dari Korea.”
Lae Togar berpikir, “dasar gila…” dan dia akan
kembali ke kursinya dan mulai minum kopinya
lagi. Ketika tiba-tiba..
“Brak!!” John Koplo merobohkannya lagi dan berkata, “Itu adalah judo dari Jepang.”
Jadi Lae Togar merasa geram. Dia bangun dan diam-diam meninggalkan Warkop. Setelah hilang hampir selama 10 menit akhirnya iya kembali. Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia berjalan di belakang John Koplo dan…
“Duang!!!!” John Koplo jatuh dari bangkunya, dan langsung pingsan. Lae Togar lalu mendatangi Tiur, si pemilik warkop itu dan berkata, “Kalau dia bangun nanti, katakan padanya itu tadi linggis dari gudang rumahku!”








Ahli Mencicipi Minuman

Saat Lae Togar berkunjung ke Bar milik John Koplo,
iya mengaku mampu mengurai jenis-jenis minuman
hanya dengan mencicipinya. John Koplo yang penasaran
lalu mencoba berbagai jenis minuman dan menguji
pengakuan Lae Togar itu.
“Coba kau cicipi campuran hasil kreasiku ini dan sebutkan
jenis minuman apa saja yang ada di dalamnya?”
Lae Togar mencicipi minuman hanya beberapa seruput,
lalu berkata, “Bolehlah kreasimu ini, Bila menilik bahannya,
Bir sedikit ditambah greensand, ditambah vodka sedikit lalu
ada tequila, capucino dan sedikit perasan jahe!”
John Koplo kaget dan memberi Lae Togar minum gratis.
“Tapi jangan senang dulu,” kata John Kopo, “aku masih ingin
mengujimu sekali lagi. Dan kalau kali ini kau benar, aku akan
berikan 2 botol sampanye untuk kau bawa pulang.”
John Koplo masuk ke dalam dan Ia meminta istrinya buang air
kecil di sebuah gelas. Gelas itu pun dibawanya keluar dan
diserahkannya kepada Lae Togar untuk dianalisa.
Setelah mencicipi beberapa seruput, Lae Togar tampak
termangu-mangu dan mengecap-ecapkan bibirnya. Tak lama
kemudian, ia berdiri dan menyalami John Koplo dengan wajah
gembira. “Selamat! Kau akan segera menjadi ayah.
Istrimu positif hamil!”
John Koplo : “…..?!@#$%^&????”









Bersembunyi dari Polisi Hutan

Saat sedang berburu, Lae Togar dan John koplo tiba di sebuah pagar
yang bertuliskan, “Dilarang menerobos. Semua pelanggar akan ditembak!”
Karena hari sudah malam, mereka mengabaikan tanda peringatan itu dan
tetap memanjat pagar tersebut. Setelah mereka melewati pagar mereka
mengendap-endap agar tidak ketahuan. Namun tak lama mereka melihat
lampu mobil melaju mendekat. Mereka pun bergegas sembunyi naik pohon
yang terpisah. Polisi hutan yang mengendarai mobil tersebut berkata pada
rekannya, “Sepertinya aku melihat sesuatu memanjat pohon-pohon itu.”
Ia lalu pergi ke pohon pertama dan berteriak, “Siapa di sana?” John Koplo yang ada disana lalu menirukan suara burung hantu, “Whuu Whuuu.”
Polisi hutan itu kemudian pergi ke pohon kedua tempat Lae Togar bersembunyi, “Siapa di sana? Teriaknya”
Lae Togar pun menirukan suara binatang dengan yakin, “Hmmmmbeeeekkk…!!!”









Kata Buah Hati

Saat pelajaran Bahasa Indonesia, guru menanyakan
sebuah pertanyaan kepada para muridnya.
Guru : Tiur, coba buat satu kalimat yang menggunakan kata “Buah Hati”
Tiur : Kemarin Ibu Nina baru saja melahirkan dua orang buah hatinya.
Guru : “Bagus sekali kamu Tiur, kamu memang pintar! Sekarang
John Koplo, buatlah kalimat yang menggunakan ungkapan “Buah Hati” !”
John Koplo : “Karena buah hati Ibu Dewi kembar, maka banyak orang
yang sulit membedakannya”
Guru : “Pintar! John Koplo juga kalimatnya bagus sekali!
Nah, sekarang saya mau Lae Togar untuk membuat kalimat yang
menggunakan ungkapan “buah hati”
Lae Togar : “Buah strawberry kalau digabungkan dengan buah pisang
dapat menghasilkan buah hati, bu”
Guru : “……??!@#$%^&???”







Memperbaiki Penyok Mobil

Saat berkendara, mobil Lae Togar kejatuhan batu dari
sebuah truk dan membuat mobilnya penyok. Dia pun
mendatangi bengkel reparasi body mobil dan bertanya
kepada mekanik berapa biaya untuk menghilangkan penyok
tersebut. Melihat tampang Lae Togar yang lugu dan kere,
sang mekanik mengedipkan mata memberi kode pada teman
mekanik lainnya di bengkel itu, dan mengatakan penyok itu tidak
perlu di betulin di bengkel, bisa di kerjakan sendiri dirumah.
Lae Togar pun pulang ke rumah sambil mengingat-ingat instruksi
yang di ajarkan mekanik tadi. Esoknya Tiur, istrinya menemukan
Lae Togar jongkok di belakang mobil meniup dengan keras ke
knalpot mobil. “Apa yang kau lakukan?” tanya Tiur.
Dengan senyum lebar dan sekitar mulut hitam legam, Lae Togar
menjelaskan, “Orang di bengkel bilang kita bisa menghemat
banyak uang untuk perbaikan penyok di mobil dengan meniup
keras knalpot. Dengan begitu semua penyok di body mobil akan
terdorong keluar.”
“Kamu bodoh!” kata Tiur, “Seharusnya kau tutup dulu semua
jendela mobil biar udaranya tidak keluar!!”
Lae Togar : “….?!@#$%^&???’







Sebulan Tidak Terasa

Lae Togar marah-marah karena Tiur, anak perempuannya
memutuskan untuk menikah dengan pria yang kerjanya
tidak jelas dan pendapatannya kecil.
“Dengar, sebaiknya kau batalkan saja pernikahan kalian,
pendapatan calon suamimu itu saja sebulan hanya 300.000.
Nanti kau mau dikasih makan apa?! makan cinta?!!”
bentak Lae Togar.
“Tapi ayah…” ujar Tiur memohon.
“Meskipun sebulan hanya 300 ribu tak masalah yah. Karena Waktu sebulan bagi kami yang saling mencintai sangatlah tidak terasa.”
Lae Togar : “….?!@#$%^&&???







 

 

 

Keberhasilan Hebat

Lae Togar masuk ke warung kopi milik Tiur, dan memesan segelas kopi. Kemudian iya berteriak, “Yeah! Yeah!”
Tak lama John Koplo, temannya menyusul dan melakukan hal yang sama. Namun iya membawa mainan puzzle.
Tiur memperhatikan mereka dengan sedikit heran. Iya lantas bertanya pada Lae Togar,
“Mengapa kalian tampaknya begitu gembira
hingga berteriak ‘yeah yeah!’?”
Lae Togar pun menjawab, “Kami baru saja melakukan hal yang luar biasa hebat. Kami berdua baru berhasil menyelesaikan puzzle ini dalam waktu 5 jam.”
Tiur : “memang apa hebatnya?”
Lae Togar : “itu kan hal luar biasa. Karena di kotaknya tertulis untuk 2-3 tahun.
Tiur : “….?!@#$%^&??










 

 

Katakan dengan Dua Kata

Lae Togar orang kaya di kampungnya. Hari itu
iya datang ke kota untuk mencari tempat hiburan.
Iya pun memasuki sebuah caffe yang kelihatan mewah.
Karena dari kampung, pakaian Lae Togar terlihat aneh
dan mencolok. Ia melihat seorang cewek yang heran
memandanginya. Ke-geer-an, Lae Togar menghampirinya
dan berkata,
“Aku akan melakukan apa pun untukmu, Cantik. Katakan apa maumu dalam dua kata, dan aku akan menurutinya, bahkan aku yang akan membayar.”
Setelah diam sejenak, si cewek lalu berbisik, “Bersihkan rumahku.”












Termos Panas Dingin

Lae Togar baru duduk di bangku kelas 2 SD. Sore itu saat bermain di dapur, ia penasaran melihat sebuah termos ukuran besar yang berwarna perak. Lae Togar memandang termos itu agak lama dan penasaran.
Tiur, Ibunya yang memperhatikan itu lantas
memberi penjelasan,
Tiur : “kenapa kau tengok termos itu terus?
Itu termos yang bisa menjaga makanan atau
minuman tetap panas atau dingin.”
“Wow,” kata Lae Togar, “Mantap kali ah!
Keesokan harinya Lae Togar membawa termos itu ke sekolah. Gurunya melihat termos besar itu di atas meja Lae Togar dan bertanya, “Kenapa kau bawa termos Togar?”
“Oh, ini termos yang bisa menjaga makanan atau minuman tetap panas juga tetap dingin Pak.
“Termos mu ini isinya apa?”
Lae Togar menjawab, “es krim dan teh manis panas, Pak!”








Sekian dulu Kumpulan Cerita Lae Togar dari saya.
Silahkan berlangganan untuk mendapatkan pembaharuan informasi dari saya.
Terimakasih...

 


 



 


 




 

 

 




 


 


 


 

 



 

 

3 komentar: